PageNavi Results No.

Tuesday, August 1

Baca Tulis Al - Qur'an "Keutamaan dan Adab Membaca Al – Qur’an"


KEUTAMAAN DAN ADAB MEMBACA AL - QUR'AN



             A.  Keutamaan Membaca Al – Qur’an
Al – Qur’an adalah kitab suci yang berisi firman – firman Allah SWT yang diwahyukan kepada nabi Muhammad SAW. Pemakaian nama Al – Qur’an sendiri dinukilkan dari surat Al – Qiyaamah (75) : 17 – 18.

  (٧ ١) فَاِذَ قَرَأْنَهُ فَاتَّبِعْ قُرْأَ نَهٌ (٨ ١) ُإِنَّ عَلَيْنَا جَمْعَهُ وَ قُرْءَانَهٌ
Al – Qur’an disebut juga Al kitab atau kitabullah, yang diterangkan dalam surat Al – Baqarah (2) : 2 ,“kitab ini tidak mengandung keraguan, petumjuk bagi yang bertaqwa”. Al – qur’an juga dinamakan Al – Furqan yang artinya pembeda antara yang benar dan yang batil, tersurat dalam surat Al – Furqan (25) : 1, “Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al – Furqan kepada hamba – Nya, agar menjadi peringatan bagi seluruh alam”. Dan Al – Qur’an diistilahkan pula Adz Dzikr yang artinya peringatan. Yakni bagi orang – orang yang beriman.
Dan adapun keutamaan – keutamaan membaca Al – Qur’an, antara lain :

1.      Sebaik-baik manusia adalah yang mempelajari dan mengajarkan Al – Qur’an
Sabda Nabi Muhammad saw: “Sebaik-baik kalian adalah siapa yang memperlajari al-Qur’an dan mengamalkannya.” (HR. Bukhari).

2.      Pahala membaca Al – Qur’an
Sabda Nabi Muhammad SAW : “Siapa saja membaca satu huruf dari Kitab Allah (Al-Qur’an), maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipatnya.” (HR. At – Tirmidzi).
Rasulullah SAW bersabda : “Barang siapa yang membaca satu huruf kitab Allah, maka ia akan mendapatkan satu kebaikan dengan huruf itu, dan satu kebaikan akan dilipatgandakan menjadi sepuluh. Aku tidaklah mengatakan Alif Laam Miim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan Mim satu huruf.” (HR. Tirmidzi).

3.      Al Quran memberi syafa’at kepada ahlinya di akhirat
Sabda Nabi Muhammad SAW : “Bacalah al-Qur’an karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at kepada para ahlinya.” (HR. Muslim).

4.      Dapat menentramkan hati
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar – Rad : 28).

5.      Yang mahir membaca dia akan bersama malaikat, dan yang terbata-bata mendapat dua pahala
Dalam Shahihain, disebutkan pula hadits dari Aisyah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Orang yang mahir membaca Al-Qur’an kelak (mendapat tempat disurga) bersama para utusan yang mulia lagi baik. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur’an dan masih terbata-bata, dan merasa berat dan susah, maka dia mendapatkan dua pahala.”
Dua pahala ini, salah satunya merupakan balasan dari membaca Al-Qur’an itu sendiri, sedangkan yang kedua adalah atas kesusahan dan keberatan yang dirasakan oleh pembacanya.

           B.     Adab membaca Al – Qur’an
Membaca Al – Qur’an berbeda dengan membaca buku, kerena Al – Qur’an adalah kitab suci. Oleh karena itu ada beberapa adab yang perlu diperhatikan ketika membaca Al – Qur’an agar mendapat manfaat, antara lain :
1.      Dalam membaca Al – Qur’an menurut jumhur ulama harus dalam keadaan suci dari hadats kecil artinya memiliki wudlu. Tetepi boleh membaca Al – Qur’an tanpa berwudlu jika tidak menyentuh atau memegang mushaf. Dan dalam keadaan berhadats besar atau junub tidak diperbolehkan untuk membaca apalagi menyentuh Al – Qur’an, karena mereka berpendapat bahwa Al – Qur’an adalah kalumullah, yang bersandar dalam QS. Al – Waqi’ah : 77 – 81 . "Sesungguhnya Al Qur'an ini adalah bacaan yang sangat mulia, pada kitab yang terpelihara (Lauhmahfuz), tidak menyentuhnya kecuali hamba-hamba yang disucikan.Diturunkan dari Tuhan semesta alam.Maka apakah kamu menganggap remeh saja Al Qur'an ini?".
2.      Bersih tempat, dalam membaca Al – Qur’an harus memperhatikan tempat. Al – Qur’an tidak boleh dibawa – bawa ke kamar mandi;
3.      Membaca Al – Qur’an diawali dengan ta’awudz dan basmalah;
4.      Membaca Al – Qur’an dengan khusu’ dan dengan tajwid. Membaca Al – Qur’an sesuai dengan tajwidnya hukumnya adalah fardu ‘ain;
5.      Membaca Al – Qur’an dalam posisi yang nyaman. Boleh sambil duduk, berdiri, atau sambil tiduran asalkan posisi tersebut masih tetap memuliakan Al – Qur’an (tidak ditaruh dibawah, tidak ditaruh diatas kaki dan sebagainya).
6.      Membawa Al – Qur’an dengan tangan kanan dan peluk di dada (tidak seperti membawa buku);
7.      Membuka dan memindahkan halaman Al – Qur’an menggunakan tangan kanan;
8.      Menunjuk Al – Qur’an atau ayat Al – Qur’an menggunakan ibu jari;
9.      Menaruh Al – Qur’an pada bagian paling atas.
 
download file

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment