PageNavi Results No.

Sunday, August 6

Sejarah Pendidikan Islam "Lembaga-Lembaga Pendidikan di Masa Rasulullah"




SEJARAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


A.      Lembaga – lembaga Pendidikan di Masa Rasulullah
Melihat pentingnya lembaga – lembaga pendidikan dalam mentiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, sejak awal Rasulullah telah memberikan perhatikan khusus kepada pengembangan pendidikan. Ketika pertama kali mengembangkan ajaran Islam di kota Mekkah, beliau menggunakan beberapa lembaga sembagai sentra pendidikan untuk mengajarkan agama Islam.

 
Beberapa lembaga pendidikan yang ada pada masa Rasulullah antara lain :
1.      Darul Arqam
Darul Arqam adalah rumah yang dijadikan Rasulullah untuk menyampaikan ajaran islam pertama kali. Oleh sebab, itu rumah dapar disebut sebagai tempat pendidikan pertama yang diperkenalkan Rasulullah ketika islam baru mulai berkembang di kota Mekkah. Rasulullah   sengaja memilih rumah sebagai tempat menyampaikan ajaran islam pertama kali, untuk menghindari perlakuan buruk kaum Quraisy. Mengajarkan islam secara sembunyi – sembunyi merupakan pilihan terbaik ketika itu, agar umat islam tidak mengalami kekerasan. Rumah yang beliau pilih adalah rumah sahabat Al – Arqam bin Abil Arqam Al – Makhzumi yang terletak di Safa. Awalnya, jumlah kaum muslimin yang hadir masih sangat kecil, tetapi makin hari makin bertambah hingga mencapai 38 orang, yang terdiri dari golongan bangsawan Quraisy, pedagang dan hamba sahaya.
Keberhasilan Rasulullah   mendidik para sahabat dari rumah, hendaknya menjadi pelajaran bagi kaum muslimin saat ini. Rumah di era sekarang seyogianya menjadi wahana pertama bagi penanaman nilai – nilai keislaman dan ilmu pengetahuan kepada anak – anak, agar kelak mereka siap mengarungi kehidupan luar rumah yang penuh tantangan.
2.      Masjid
Besarnya peran masjid dalam membangun umat, sejak awal telah menjadi perhatian Rasulullah   . Setelah hijrah ke Madinah, tempat yang pertama kali Beliau bangun adalah masjid. Rasulullah   memusatkan pendidikan kaum muslimin di masjid – masjid. Masjid Quba’ merupakan masjid pertama yang dijadikan Rasulullah   sebagai institusi pendidikan. Di dalam masjid Rasulullah   mengajar dan memberi khutbah dalam bentuk halaqah dimana para sahabat duduk mengelilingi beliau untuk mendengar dan melakukan tanya jawab berkaitan urusan agama dan kehidupan sehari – hari. Diantara masjid yang dijadikan pusat penyebaran ilmu dan pengetahuan ialah Masjid Nabawi, Masjidil Haram, Masjid Kufah, Masjid Basrah, dan masih banyak lagi.
3.      Suffah
Suffah merupakan ruangan atau bangunan yang tersambung dengan masjid. Suffah dapat dilihat sebagai sebuah sekolah, karena kegiatan pengajaran dan pembelajaran dilakukan secara teratur dan sistematik. Misalnya masjid Nabawi yang mempunyai Suffah yang digunakan untuk majlis ilmu. Mereka yang tinggal di suffah disebut Ahl as – suffah.
4.      Kuttab
Penggunaan kuttab sebagai tempat belajar sebenarnya, telah ada sebelum agama islam datang. Bangsa Arab mendirikan kuttab untuk memberikan pendidikan kepada anak – anaknya. Hanya saja, fungsi lembaga pendidikan tersebut tidak berjalan dengan maksimal.  Setelah islam datang barulah peranan kuttab sebagai tempat menuntut ilmu dan pengetahuan mendapat perhatian. Rasulullah   meminta sahabat yang pandai membaca dan menulis untuk menularkan ilmunya kepada kaum muslimin secara sukarela. Bahkan Rasulullah   juga pernah memerintahkan tawanan perang badar yang mampu membaca dan menulis untuk mengajar sepuluh anak muslim sebagai syarat pembebasan mereka.
B.     Pusat Pendidikan Pasca Rasulullah   
Periode pendidikan pasca wafatnya Rasulullah    meliputi masa kekhalifahan Bani Umayyah (662 – 750 M) dan Bani Abbasiyah (751 – 1258 M). Pada masa tersebut, institusipendidikan awal seperti masjid dan kuttab terus dikembangkan dan didukung oleh para khalifah yang memerintah. Selain itu, institusi pendidikan tinggi dan lanjutan mulai diperkenalkan, sehingga melahirkan golongan sarjana dan cendekiawan muslim dalam berbagai ilmu.
Berikut  ini adalah pusat – pusat pendidikan yang ada pasa masa Bani Umayyah dan Bani Abbasiyah :
1.      Rumah – rumah Para Ulama dan Istana
Terdapat beberapa rumah ulama yang digunakan sebagai tempat pertemuan untuk majelis – majelis ilmu, seperti rumah Ibnu Sina, Muhammad Ibnu Tahir Bahron, dan Abu Sulaiman. Di samping itu, istana khalifah juga turut dijadikan sebagi tempat perkembangan ilmu. Sebagai contoh, khalifah Mu’awiyah bin Abu Sufyan mengundang ulama dan cendekiawan pandai untuk membincangkan sejarang peperangan, sejarah raja – raja Persia, sejarah Bangsa Arab, dan sistem pemerintahan dan negara.


2.      Perpustakaan
Ketika itu, terdapat tiga jenis perpustakaan :
a.       Perpustakaan Umum
Perpustakaan umum  ialah perpustakaan yang didirikan untuk keperluan orang banyak. Perpustakaan umum pertama didirikan oleh Khalifah Harun ar – Rasyid di kota Baghdad dan dikenal dengan nama Baitul Hikmah. Baitul Hikmah ini berfungsi sebagai gedung buku, yang memuat buku – buku yang ditulis dalam berbagai bahasa, seperti bahasa Yunani, Persia, India, Latin dan lain sebagainya.
b.      Perpustakaan Semi Umum
Perpustakaan jenis ini biasanya dimiliki oleh khalifah atau raja – raja yang dibangun dalam kompleks istana. Perpustakan ini tidak dibuka untuk umum, hanya untuk kalangan tertentu saja. Misalnya, kerajaan Fatimiyah mendirikan perpustakaan besar di Istana Kairo untuk menyaingi perpustakaan khalifah – khalifah Baghdad (Abbasiyah).
c.       Perpustakaan Khusus
Perpustakaan ini merupakan perpustakaan pribadi yang tidak dapat digunakan oleh publik. Perpustakaan jenis ini biasanya dibangun oleh ulama atau sastrawan di rumah mereka masing – masing. Misalnya perpustakaan Hunain bin Ishaq.
3.      Madrasah
Pada masa Umayyah, sekolah – sekolah atau madrasah mulai didirikan sebagai pengganti masjid – masjid yang sudah tidak dapat menampung keperluan pendidikan dari segi ruang dan kelengkapan pembelajaran. Berikut adalah beberapa madrasah yang sangat terkenal pada masa Bani Umayyah :
a.       Madrasah Mekkah
Guru pertama yang mengajar di mekkah, sesudah penduduk Mekkah takluk, ialah Mua’adz bin Jabal. Dialah yang mengajarkan Al – Qur’an dan mana yang halal dan haram dalam islam.pada masa khalifah ‘Abdul Malik bin Marwan, ‘Abdullah bin ‘Abbas pergi ke Mekkah, lalu mengajar di Masjidil Haram dan ‘Abdullah bin ‘Abbas-lah yang membangun madrasah Mekkah, yang termasyhur ke seluruh negeri Islam.
b.      Madrasah Madinah
Madrasah Madinah lebih termasyhur dan lebih mendalam kajian ilmunya, karena disanalah tempat tinggal para sahabat – sahabat Nabi. Pada saat itu banyak ulama – ulama yang terkemuka.
c.       Madrasah Basrah
Ulama dan sahabat yang termasyhur di Basrah ialah Abu Musa Al – Asyari dan Anas bin Malik. Abu Musa AL – Asy’ari adalah ahli fiqih dan ahli hadits, serta alhi Al – Qur’an. Sedanglan Anas bin Malik sangat termasyhur dalam ilmu hadits.

Selain yang disebutkan diatas masih ada beberapa lagi, seperti Madrasah Kufah, Madrasah Damsyik (Syiria), Madrasah Fustat (Mesir). Perkembangan Madrasah sebagai pusat pendidikan semakin mengalami kemajuan pada masa Bani Abbasiyah dan bisa dibilang sebagai zaman keemasan islam yang berpusat di Baghdad, yang berlangsung selama kurang lebih lima abad (750 – 1258 M). 

Sumber : M. Syafii, Antonio. 2010. Ensiklopedia Leadership & Manajemen Muhammad SAW “The Super Leader Super Manager” jilid 6. Sang Pembelajar dan Guru Peradaban Learning & Educator. Jaksel. TAZKIA PUBLISHING.

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment